Alam ini
tercipta karena adanya Nur Muhammad, dalam Kitab Qashidah Barzanji mengandung
konsep yang kemudian dikenal dengan istilah Nur Muhammad. Kitab karya As-Sayyid
Ja‘far yang kerap dibaca masyarakat Muslim di berbagai belahan dunia ketika
peringatan maulid ini menyebut konsep Nur Muhammad dan terjemahannya secara
harfiah. Yakni :
أصلي وأسلم على النور
الموصوف بالتقدم والأوليه
Artinya, “Aku
mengucap shalawat dan salam untuk cahaya yang bersifat terdahulu dan awal.”
Menurut Syekh
Muhammad Nawawi Banten, ulama Nusantara yang otoritas keilmuannya teruji dan
diakui oleh ulama di Timur Tengah di zamannya, konsep Nur Muhammad tidak sulit
untuk dipahami dan tidak perlu dibikin ruwet. Status Nur Muhammad bukan qadim
sebagaimana keqadiman sifat Allah. Nur Muhammad adalah makhluk yang pertama
kali Allah ciptakan sebelum dia menciptakan makhluk lainnya.
Sebagaimana
tersebut dalam hadits riwayat sahabat Jabir RA bahwa ketika ditanya perihal
makhluk pertama yang diciptakan Allah, Rasulullah SAW menjawab, "Sungguh,
Allah menciptakan nur nabimu sebelum segala sesuatu." Allah menjadikan nur itu
beredar dengan kuasa Allah sesuai kehendak-Nya. Saat itu belum ada lauh, qalam,
surga, neraka, malaikat, manusia, jin, bumi, langit, matahari, dan bulan. Atas
dasar ini, nur itu adalah substansi, bukan aksiden.
Dalam hadist
Qudsi dikatakan:
لَوْلَاكَ لَوْلَاكَ
يَا مُحَمّد لما خَلَقْتَ الأَفْلَاك
Artinya : Jika
bukan karena engkau wahai Muhammad, tidak akan aku ciptakan alam semesta ini.
Kelahiran Nabi
Muhammad shalllallahu alaihi wasallam, memang anugerah dan kado terindah bagi
umat manusia dari Allah yang wajib kita syukuri. Sebagaimana pertanyaan Nabi
Daud kepada Allah ta’ala “nikmat apakah yang paling terbesar di sisi-Mu?”,
Allah ta’ala menjawab “Diciptakannya
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam”
اللهلم صل و سلم على سيدنا محمد و على اله و صحبه
اجمعين
HAFIMULTIMEDIA
Ini hadits palsu.
ReplyDeleteHadist Palsu ini pak Hasan..tolong di hapus..batil
ReplyDelete