Dalam kitam Shu’udut Tashdiq syarah kitab Sullam Taufiq. Menyesal ialah bersedinya hati seorang hamba atas maksiat yang dia lakukan dan berharap sesuatun yang terjadi pada dirinya tidak pernah terjadi. Tapi apalah daya terjadi adalah ketetapan Allah yng harus kita hadapi meski kadang manis dan pahit dalam sebuah takdir.
Mungkin selama ini kita tak begitu
menghiraukan tentang sifat ini, tapi sesungguhnya sifat ini merupakan anugerah
Allah kepada hambanya, karena apa bila sifat ini dirasakan oleh seorang hamba
maka tatkala itu juga Allah menegur dan mempeingatkan kita agar segera
bertobat.
Dalam kajiannya Gus Faidz Bajuri
menyampaikan kita haruslah sangat bersyukur karena kita telah ditakdirkan
menjadi umat Rosulullah Saw. Coba kita pikirkan bersama ketika seorang hamba
terbesit dalam hatinya niat baik maka dia akan memperoleh 1 kebaikan, meskipun
kita nantinya kita belum dapat melakunnya, tapi bila kita melakukannya maka
akan dicatat 10 kali lipat. Tapi hal ini berbeda dengan amal jelek, ketika
terbesit niat jelek di hati seorang hamba maka tidak akan langsung dicatatnya
sebelum seorang hamba melukannya tapi hal itupun Cuma dicatat dengan 1
kejelekan. Bahkan dalam satu riwayat menyebutkan malaikat amal jelek tidak akan
langsung mencatatnya berharap hamba tersebut bertobat hingga waktu sore barulah
malaikat akan mencatatnya.
Masyaallah begitu maha luasnya rahmat Allah
kepada umat nabi Muhammad Saw. Hal ini tidak terjadi kecuali kepad umat ini.
Coba kita perhatikan umat terdahulu ketika umat terdahulu menyatakan bahwa
dirinya ingin bertobat, maka Allah memerintahkan untuk membunuh dirinya sendiri
sebagai rasa menyesal hal ini terjadi pada masa Nabi Musa As. Dimasa Nabi Isa
As. Kerika seorang hamba melakukan maksiat maka akan tertulis di depan pintunya
hadzal ashi (ini adalah orang yang bermaksiat).
Coba kita renungi bersama jika semua aib
ditampakkan oleh Allah di dunia ini….,apabila hal tersebut terjadi pada
zaman kita, Masyaallah patutnya kita harus sangat bersunyukur atas limpahan
rahmat yang Alla berikan pada umat Nabi Muhammad Saw.