Setiap malam jum’at
pondok pesantren hasan jufri selalu melaksankan shalawatan bersama. Yang mana
shalawatan ini dilakukan dengan harapan para santri bisa mengenal sejarah Rosulullah
Saw, menambah kecintaan kepada Rasulullah Saw dan juga berharap agar kita semua
mendapatkan syafa’at Rosulullah Saw.
Pada tanggal 11 maret 2021,
yang bertepatan dengan tanggal 28 rajab pondok pesantren hasan jufri memperingati
hari besar islam yakni isra’ wal mi’raj, acara ini diadakan di masjid Baitul
Atiq Pesantren Hasan Jufri dengan pembacaan maulid Simtuddurar. Acara ini
dihadiri oleh semua santri dan para ustad, Peringatan isra’ mi’raj ini di hadiri juga
oleh Alhabib Ba'agil Alhamid dan ustad Misra’i.
Kedatangan Habib Ba'agil Alhamid membuat
acara peringatan isra’ miraj menjadi semakin berkah, yang mana Habib baqer
alhamid menyampaikan nasehat kepada para santri tentang ilmu, kata mutiara dan
sunnah-sunah Rasulullah Saw.
Pesan-Pesan Habib Ba'agil Alhamid :
1. Melaksanakan
sunnah Rasulullah Saw
Santri haruslah berpegang teguh dengan
sunnah Rasulullah Saw. Laksanakan sunah sunah yang dimampunya saja, seperti :
masuk mesjid dahulukan kaki kanan, makan minum dengan
tangan kanan, masuk tandas dengan kaki kiri dengan
berdo’a :
بِسْمِ اللهِ،
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
Artinya,
“Dengan menyebut nama Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada Allah dari jin
laki-laki dan jin perempuan.”
2. Bersiwak
Habib Ba'agil
Alhamid juga menyampaikan salah satu sunnah Rasuullah
Saw yaitu bersiwak. Dijelaskan bahwa para santri harus senantisa bersiwak karena
bersiwak memiliki keutamaan yang besar. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها
قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
تَفْضُلُ الصَّلاَةُ الَّتِي يُسْتَاكُ لَهَا عَلَى الصَّلاَةِ الَّتِي لاَ
يُسْتَاكُ لَهَا سَبْعِينَ ضِعْفًا
Artinya : Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anha dia berkata: Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat yang dikerjakan setelah
bersiwak (membersihkan gigi) lebih utama tujuh puluh kali lipat daripada shalat
yang dikerjakan tanpa bersiwak.”
3. Daimul wudlu
Santri juga haruslah senantiasa dalam keadaan berwudhu. Ketika sebelum
tidur, bangun tidur, belajar haruslah berwudhu’. intinya santri dalam keadaan
apapun haruslah senantiasa memilki wudlu’ karena dengan berwudhu’ kita bisa
dapat keutamaan diakherat. Dan yang membedakan orang islam ketika diakhirat
adalah wudlu, Karena umat Rasulullah yang sering berwudlu maka aggota wudlunya akan
bersinar.
4. Keutamaan
tolibul ilm
Santri (thalabul ilm) adalah orang-orang pilihan Allah Swt. Tidak ada sesuatu ibadah yang
lebih afdhal dari pada thalabul ilm. Oleh karena itu habib Abdullah bin faqih
mengatakan paling agungnya atau paling
gampangnya orang
mendekatkan diri kepada allah swt bukan dengan memperbanyak shalat, puasa atau amalan-amalan lain, tapi paling
gampangnya orang
mendekatkan diri kepada allah swt ketika dia lelah, capek dalam mencari ilmu.
Seorang mencari ilmu tidaklah mudah banyak
sekali cobaan yang dialami demi cita-cita yang mulia. Lelahnya orang dalam
mencari ilmu disitulah letak ridha Allah kepada orang tersebut
Lukman bin hakim mengatakan pada anaknya : wahai anakku dekatlah
engkau dengan para ulama, sesungguhnya Allah Swt menghidupkan hati yang mati
dengan ilmu dan para ulama. Apapun yang kita lakukan dan pelajari dipesantren janganlah pernah
disia-siakan tapi manfaatkan. Karena pada para ulama’lah kita belajar apa itu
halal apa itu haram, apa yang baik dan mana yang tidak baik, semua itu bisa
kita dapatkan dari ilmunnya para ulama’.
5. Haknya ilmu
Ilmu yang kita pelajari, ilmu yang kita
cari itu memiliki hak, ilmu jika haknya di berikan maka ia akan menjadi
penolong kita ketika di akherat namun jika ilmu tidak di berikan haknya maka ia
akan menjadi penuntut di akhirat.
Haknya ilmu ada tiga :
· diamalkan :
hak ilmu yang pertama adalah di amalkan. Diamalkannya ilmu akan
memberi manfaat kepada kita sendiri dan jika ilmu tidak kita amalkan maka ilmu
itu akan sia-sia. Sebagaimana hadits Rasulullah Saw :
العلم بلا عمل
كشجرة بلا ثمر
Artinya : Ilmu tanpa pengamalan ibarat pohon tanpa buah
· istiqamah :
hak ilmu juga harus selalu di Istiqamahi, karena ilmu yang sudah
kita pelajari itu seperti bianatang liar, kalaulah ilmu tersebut tidak sering
di istiqamahi maka ilmu itu akan lari. Namun jika kita selalu mengIstiqamahi
ilmu maka lama kelamaan ilmu tersebut akan menjadi jinak, nah kalau ilmu sudah
jinak maka kapan kita butuh sama ilmu tersebut maka ia akan datang dengan
sendirinya.
· di sampaikan
:
hak ilmu yang terakhir adalah disampaikan. Sampaikanlah ilmu-ilmu
yang kita pelajari walaupun satu ayat dan ilmu jika diajarkan, disampaikan
kepada orang lain maka ilmu tersebut akan menjadi ilmu yang bermanfaat.
Rasulullah Saw bersabda :
بَلِّغُوا
عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
Tapi menyampaikan
ilmu setelah mengamalkan dan istiqamah, itu harus urut karena kalau ilmu belum
di amalkan tapi langsung disampaikan bukannya dapat manfaat tapi dapat sesuatu
yang tidak benar.
الحكمة التي
تشترك في شيء منفصل عن المطالبين فخذها
Hafimultimedia