Setiap manusia pasti pernah melakukan
kesalahan, dan sebaik baiknya orang yang berdosa adalah orang yang bertaubat. Dibulan
Ramadhan ini adalah kesempatan kita untuk menghilangkan segala perbuatan
perbuatan buruk dengan bertaubat kepada Allah Swt.
Bulan Ramadhan adalah bulan taubah,
Rasulullah Saw bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata, ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ’Barangsiapa yang
berpuasa Ramadhan karena iman dan berharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu ’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Di bulan Ramadhan ini kita harus mengisinya
dengan amalan-amalan baik janganlah mengisinya dengan perbuatan yang sia-sia. Berapa
banyak orang yang memasuki bulan Ramadhan tapi dia tidak mendapatkan apa-apa
kecuali hanya mendapatkan lapar dan dahaga.
Mengerjakan puasa tapi dia tidak
meninggalkan bicara yang tidak baik, dan mengerjakan amal yang tidak baik maka
ia tidak mendapat mendapat apa-apa kecuali hanya lapar dan haus saja. Sebagaimana
hadits Rasulullah Saw :
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
Artinya: “Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak
mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja.” (HR Imam Ahmad)
Untuk menghindari puasa yang kosong pahalanya, maka
kita harus menghindari perbuatan-perbuatan yang bisa menyakiti orang lain dan
merugi pada diri sendiri dan menjauhi penyakit hati. Karena jika hati baik maka
semua angota tubuh akan ikut menjadi baik, namun jika hati rusak maka semua anggota
tubuh akan menjadi rusak.
Rasulullah shallahu’alaihi wasallam
bersabda:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ
وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya : Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat
segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh
juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati.. (HR. Muslim).