Mungkin ini merupakan pelatihan hati kita untuk selalu perprasangka baik terhadap orang lain, karena kita tak tau niat di balik pekerjaan seseorang ,kadang kala kita melihat orang yang baju mirip preman, bertato lalu menganggapnya jahat , tapi teryata dia memiliki kepekaan dan hati yang baik, dan begitu pula sebaliknya.
Disebutkan dalam suatu kitab bahwa orang yang selalu berprasangka baik kepada orang lain, akan ditenangkan hidupnya serta akan disembuhkan hatinya dari penyakit hati.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟
Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang lain.....(Al Hujurat : 12).
Pikiran kita selalu mencurigai orang berkelana untuk mencari celah kekurangan orang lain, pada akhirnya kita sendiri yang tidak akan berpikir jernih dan benar.
Berpikir positif emanglah sulit untuk kita hindari, terlebih lagi saat kita tertimpa suatu masalah, kita akan terbawa untuk selalu terbawa dalam pikirang yang jelek, akhirnya marah, terasa orang lain tidak memiliki kebenaran sedikitpun, maka dari itulah kita harus menjauhi sifat ini. Perbanyaklah tersenyum karena dengan banyak tersenyum kita akan menjadikan pikiran kita lebih tenang dan mudah untuk di kontrol.
"Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya apabila ia memohon kepada- Ku." (HR Muslim).
Hadis ini menganjurkan kepada kita semua untuk terus berpikir positif (husnuzan). bukan hanya kepada manusia kepada manusia tapi kepada Allah Swt kita harus Husnudzon, percaya bahwa Allah akan menerima tobat kita ketika kita melakukan kesalahan, yakin akan curahan rahmatnya, tidak selalu terpuruk dalam suatu doa tapi bangkitlah dan mintalah ampun kepadanya karena Allah maha pengampun akan selalu menerima tobat hambanya yang bersungguh-sungguh.
Hafimultimedia