Pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan,
hidup seorang pemuda yang sangat tampan. Dia menetap dikota Syam, dan dia mempunyai
kegemaran naik kuda. Suatu saat ketika sang pemuda menaiki menaiki kuda
kesayangannya, tiba-tiba kuda tersebut berlari kencang kejalan kota Syam.
Dengan sekuat tenaga pemuda itu menarik tali
untuk mengendalikan kuda tersebut, namun dia tetap tidak mampu untuk
mengendalikan kuda itu.dan akhirnya kuda itu menerjang pintu khalifah, dan tak
terelakkan lagi anak khalifah yang sedang berada disitu menjadi korban.
Betapa marah dan gusar Khalifah mendengar
kabar kematian anaknya akibat diterjang kuda, lalu Khalifah memerintahkan untuk
menangkap dan membawa sang pemuda kehadapannya. Dengan wajah pucat, tubuh
gemetar sang pemuda dibawa menghadap khalifah.
Saat hamper sampai diistana kerajaan,
didalam hati sang pemuda berkata “apabila Allah membebaskan aku dari kejadian
ini, maka aku akan mengadakan perayaan yang besar, dan didalam perayaan itu aku
akan membaca biografi Rasulullah Saw.”
Dan ketika sang pemuda sampai dikerajaan, Khalifah
yang semula dibalut kemarahan tiba-tiba tertawa, lalu bertanya kepada pemuda
tersebut “Apa kamu menguasai ilmu sihir ?”, sang pemuda menjawab “demi Allah,
tidak wahai Amirul mukminin”.
“Baik, kalau begitu kamu saya maafkan,
tetapi jawablah dengan jujur, apa yang telah kau lakukan dan apa yeng telah kau
ucapkan sebelum kesini ?”, begitu khalifah berkata. Kemudian sang pemuda
menjawab “Wahai Khalifah, sebelum sampai keistana dalam hati saya berjanji,
apabila Allah Swt membebaskan aku dari kejadian ini, maka aku akan mengadaan
perayaan besar dan didalam perayaan itu aku akan membaca biografi Rasulullah
Saw.
Kemudian Khalifah berkata “kalau begitu
saya maafkan dan saya bebaskan dari tuntutan terbunuhnya anakku, dan untuk walimahnya
kamu saya beri uang 1000 dinar”.
Wallahu A’lam
HAFIMULTIMEDIA