Setiap umat muslim pasti tidak ingin dirinya masuk ke dalam jeratan
dosa. Menaati perintah Allah SWT dan menjauhi setiap apa yang dilarang oleh
agama merupakan kewajiban bagi umat Islam. Namun, ada perbuatan dosa yang
sering dilakukan manusia tanpa mereka sadari. Perbuatan dosa tersebut adalah
ghibah.
Ghibah adalah salah satu perbuatan dosa yang dibenci Allah SWT.
Dalam kehidupan sehari-hari, ghibah adalah perbuatan yang sangat mudah
dilakukan, bahkan tanpa disadari. Ghibah menjadi istilah populer dalam
masyarakat untuk menyebut perilaku bergunjing atau bergosip.
Dalam kehidupan sehari-hari, ghibah adalah perilaku tercela. Ghibah
bisa membawa kerugian, bukan hanya untuk orang lain, tapi juga untuk diri
sendiri. Maka dari itu, ghibah adalah perbuatan yang harus dijauhi dalam hidup.
Dalam Islam, perilaku ghibah adalah perilaku yang pasti akan menuai
ganjaran dunia dan akhirat. Ghibah adalah perbuatan zalim yang sangat dilaknat
oleh Allah SWT.
Meski ghibah sulit dihindari, namun kita harus tetap mencoba untuk
menghindari perbuatan dosa ini. Allah SWT sendiri mengibaratkan orang yang
melaukan ghibah seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati.sebagaimana
Firman Allah Swt :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ
اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ
بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا
فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya :“Wahai orang-orang yang
beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu
dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di
antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha
Penyayang.” (Q.S Al Hujurat : 12).
Rasulullah SAW sudah menyatakan bahwa dosa ghibah berat dari dosa
zina,
“Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya,
‘Bagaimana bisa?’ Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Seorang laki-laki yang berzina
lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah
tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,” (HR
At-Thabrani).
Tak hanya itu, diriwayatkan bahwa Allah pernah berfirman kepada
Nabi Musa AS,
“Siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan bertaubat dari
perbuatan ghibah, maka dia adalah orang terakhir masuk surga. Dan siapa saja
yang meninggal dalam keadaan terbiasa berbuat ghibah, maka dia adalah orang
yang paling awal masuk neraka.”
Wallahu A’lam