MENJAGA BENTENG HATI DARI SERBUAN SYETAN
Imam Ghozali berkata : ketahuilah, bahwa
hati itu seperti benteng. Dan syetan itu musuh yang nyata, yang memiliki misi
untuk dapat masuk kedalam benteng. Lalu ia menjadi rajanya. Dan ketika manusia
tidak sanggup menjaga benteng dari musuh, selain dengan menjaga ketat
pintu-pintu benteng, mulai dari tempat-tempat masuk dan tempat-tempat
lobangnya.
dan imam Ghazali menggambarkan hati orang
mukmin ibarat sebuah benteng, sedangkan syetan ibarat musuh yang akan
merobohkan benteng tersebut. Maka untuk menjaga dan menyelamatkan benteng itu,
orang mukmin harus menutup semua jalan masuk atau akses menuju benteng, sehingga
syetan tak dapat mendekat dan menguasainya.
Tugas pertama seorang mukmin untuk menjaga
benteng tersebut supanya tidak di terobos oleh syetan adalah mengenali
pintu-pintunya, lalu menutupnya rapat-rapat sehingga syetan tidak bisa mendekat
karena kehilangan akses.
Di antara pintu-pintu yang harus dikenali
adalah pintu amarah dan syahwat, pintu dengki dan iri hati, pintu makan minum
secara berlebihan, pintu cinta dunia, pintu tergesa gesa, dan pintu buruk
sangka kepada sesame ummat Islam.
Dalam ilustrasi lain imam Ghazali
menggambarkan syetan seperti anjing kelaparan yang selalu mendekat, kalau hati
kita kotor, dalam arti banyak “santapan syetan” di dalamnya, maka ia akan terus
menyerang. Dan semoga kita bisa menjega hat kita dari sifat” yang tercela.