Sakit adalah istilah untuk keadaan
buruk pada pikiran, tubuh, dan hal lain seperti jiwa. Sakit adalah perasaan
umum saat seseorang merasa sakit atau tidak enak badan (keadaan seseorang
selain dari sehat).
Kemunculan penyakit – Biasanya,
sakit terjadi karena menjadi awal mula penyakit. Tubuh dirancang untuk
menghasilkan respon alami terhadap kejanggalan atau ancaman, baik itu bakteri,
virus, atau produksi pada sel yang tidak sempurna secara berlebihan. Akan
tetapi dalam prosesnya, sel mempunyai reaksi yang dapat membuat seseorang
merasa sakit.
Banyak orang mengeluh pada sakit
yang dideritanya, baik itu ringan ataupun berat. Rasa sakit terkadang membuat
sebagian orang menyerah dengan penyakitnya. Mereka mengeluh dan meminta belas
kasihan dari orang lain seakan penyakitnya sudah paling berat dia rasakan.
Perbuatan tersebut tidak
dibenarkan dalam Islam. Rasulullah SAW pernah bersabda, tentang keutamaan orang
yang diberi ujian oleh Allah Subhanahu wata'ala berupa sakit. Rasulullah
bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا
إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
Artinya:
“Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri
atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau
menghapus kesalahannya,” (HR. Muslim).
Sakit adalah hikmah dari Allah
Swt, dan banyak orang yang tidak menyadari akan keutamaan dai sakit. Dan jika
seseorang sakit langkah yang utama dan baik bagi yang mengalaminya adalah bersabar
dan sabar tersebut yang menjadikan sakit yang dialaminya menjadi berkah dan
penggugur akan kesalahnnya.
Dan didalam hadits lain,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا
سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ
وَرَقَهَا
Artinya:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan
Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan
daun-daunnya,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Diantara teladan yang patut kita
tiru dalam bersabar menghadapi penyakit adalah Nabiullah Ayyub as. Nabi Ayub
adalah seorang nabi yang berasal dari Romawi. Kisah nabi Ayub merupakan kisah
yang penuh kesabaran dan hikmah. Sebelumnya, Nabi Ayub merupakan orang yang
sangat kaya raya. Dia memiliki harta yang berlimpah, anak yang banyak, dan juga
merupakan orang yang shaleh.
Hingga suatu hari, Allah menguji
Nabi Ayub dengan penyakit lepra atau kusta. Bersamaan dengan itu, Nabi Ayyub
juga kehilangan harta dan anak-anaknya. Hal tersebut berlangsung selama puluhan
tahun sebelum pada akhirnya Allah mengangkat semua kesulitan tersebut dan
menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik dan lebih banyak dibandingkan
dengan yang hilang.
Wallahu A’lam