Anak adalah
karunia Allah yang patut kita syukuri. Anak kelak bisa menjadi penolong kita di
akhirat jika di didik dengan benar . sebaliknya, Anak juga bisa menjadi
penyeret kita ke neraka jika tidak di didik
dengan baik[na’udzubillah min dzalik].
Lantas bagaimana cara mendidik Anak dengan baik??
Mari kita tengok
bagaimana cara ulama’-ulama’terdahulu mendidik anak mereka…
Para salaf
mengajarkan ilmu agama mulai anak-anak mereka usia 7 tahun atau 8 tahun. Mereka
mengajaran ilmu-ilmu dasar dalam islam, seperti sifat-sifat Allah, fardlu wudhu
dan sholat, syarat sah wudhu dan sholat, hal-hal yang membatalkan sholat, dll. Semua
itu di ajarkan sampai anak-anak benar-benar hafal di luar kepala. Kemudian ketika
anak mendekati usia baligh, para salaf mengajarkan kepada anak tanda-tada mani
[jika anaknya adalah laki-laki] agar mereka tahu kapan mereka mulai baligh. Mereka
berpesan kepada sang anak agar ia memberitahu orang tuanya jika ia sudah
baligh.
Ketika sang
anak sudah baligh, maka dari adat salaf, mereka mambuat jamuan untuk para ulama’.
Mengundang para ulama’ besar di zamannya untuk makan di rumahnya. Setelah selesai
menikmati jamuan makan, sang anak di panggildan diberi pernyataan-pernyataan
dari apa-apa yang telah di ajarkan kepada mereka. Dan san anak pun bisa
menjawab semua pertanyaan itu dengan lancer dihadapan para ulama’. Setelah itu
para salaf akan berkata kepada para ulama’ yang hadir, “Saksikanlah, bahwa aku
telah mengajarkan kepada anakku perkara agamanya. Kelak diakhirat nanti, jika
ia [anak] menuntutku karena aku tidak mengajarkan kepadanya perkara agamanya,
maka aku akan menjadikan kalian sebagai saksiku.” Masya Allah…
Demikianlah para
salaf begitu memperhatikan perkara agama anak-anak mereka . mereka begitu takut
kelak dituntut anak mereka karena Pendidikan agamanya. Lantas …. Bagaimana dengan
para ulama’ bagaimana dengan para orang tua dizaman ini?? Yang lebih mementingkan
Pendidikan dunianya, sekolah umumnya, les-lesnya….tidak sedikitkita lihat orang
tua yang membiarkan anak perempuannya keluar rumah tanpa kerudung…..tidak
sedikit orang tuayang membiarkan anak perempuannya di bonceng laki-laki yang
bukan mahromnya….tidakkah kita takut kelak diakhirat ia akan menuntut kita? Menarik
kita keneraka Na’udzubillahi min dzalik…