Pembukaan
ceramah Sebhedhen
bule moljeeken para alim ulama’ para keae para ghuru serta para oreng toa seempon nyempataken bektona untuk ngedingaken pangajhien sabe’den asholat asar serutin, elaksanaaken teap bulan ramadan dinto emasjid.
Pertama-tama naddhe manjhetaken pojhi sokkor kahadirat allahswt, sempon apareng nikmat ben rahmat anak abhedhen kaule sareng panjhenengan sadhejhena.
Sekaddukalena sholatullah wasalamuhu mandheer moghe salawat serta salam seecurah akenna kabaginda nabi besar muhammad saw, seempon ngereng bule deri alam jahiliyah eghibe ka alam seterang benderang seterang ekalaben iman wal islam.
Sebelumna bule nyato saporana, karena sangat tak pantes ongghu bagi bhedhen kaule untuk ngaongghune tempatna ustad-ustad bule selebbi oneng deri pada bule, sedangkan bule tak oneng nape-nape bule hanyalah kanak-kanak santre, seaolle amanat untuk ngesse pangajhien eareke.....ben
selanjutna bule sangat berterimakasih ongghu terutama kapengurus ta’mir masjid
muhajirin edinto, seenape ento
merupakan pertama kalina bagi bhedhen bule sebagai kesempatan untuk ngalatih mental kaule, ma’mare ngetter mon apandir eadekna oreng benyyak, dheddhi nape-nape nantena seakan esamapaiakaen bhedhen bule mungkin sampean ragu terhadap
penyampaianna bule naddhe tanyaaken saos ka ustad-ustad na bule selebbi oneng deri pade bule mungkin bule sesalah.
Untuk mempersingkat bekto bule edinto akan menyampaiakan
tentang 5 payaketta ate.
1.
Sombong
Sikap sombong
adalah penyakit hati yang sangat dibenci oleh Allah Swt. Sifat sombong dan
membesarkan diri (takabur) inilah yang menjadi penyebab kafirnya Iblis kepada
Allah. Karena kesombongannya, Iblis menolak untuk sujud kepada Adam as. Iblis
menganggap bahwa dirinya lebih baik karena tercipta dari api, sedangkan Adam
tercipta dari tanah.
Manusia tidak
berhak untuk sombong karena punya banyak keterbatasan, sedangkan berbagai
kelebihan yang dimiliki pun berasal dari Allah. Dia memerintahkan kita untuk
menjauhi sifat sombong sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Isra ayat 37 yang
artinya,
“Dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
setinggi gunung.”
2. Ujub
Ujub merupakan
penyakit hati yang akan membawa seseorang kepada kesombongan. Ujub artinya
takjub kepada diri sendiri dan merasa bangga dengan sesuatu yang dimiliki.
Rasulullah
bersabda, “Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi
kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub
(takjub pada diri sendiri).”
(HR.
Abdur Razaq)
3.
Hasad
Hasad atau iri
dan dengki adalah perasaan tidak suka yang timbul pada hati seseorang apabila
melihat atau mendengar kebahagiaan yang dirasakan orang lain. Penyakit hasad
ini harus segera dihilangkan karena segala yang diperoleh masing-masing orang
sudah ditentukan kadar dan ukurannya oleh Allah Swt. Penyakit hasad dapat
mengikis pahala amal saleh.
sebagaimana
hadis Nabi saw berikut;
“Waspadalah
terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala
sebagaimana api memakan kayu”. (HR. Abu Dawud)
4.
Bakhil
atau kikir
Sifat bakhil
ini menyebabkan seseorang merasa kekurangan dan takut akan kehabisan harta,
sehingga tidak mau memberikan sedikit hartanya kepada orang yang membutuhkan.
Sebagaimana
firman Allah dalam surah Ali 'Imran ayat 180 yang artinya,
“Sekali-kali
janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
5.
Riya’
Riya merupakan
penyakit hati yang dilarang karena dapat menghilangkan pahala amal saleh yang
dilakukan. Karena riya menghilangkan rasa tulus ikhlas beribadah dan beramal
hanya untuk Allah dari dalam hati. Orang yang memiliki penyakit riya ini hanya
akan berbuat baik apabila dilihat oleh orang lain dengan tujuan untuk
mendapatkan sanjungan.
Allah Swt
berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 264 yang artinya,
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin
yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari
apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir.”
Itulah penyakit
yang harus dihilangkan dari hati setiap muslim. Semoga kita selalu diberi ilham
dan ditunjukkan jalan yang lurus oleh Allah, sehingga terhindar dari penyakit
hati dan akhlak tercela.
Ø Penutup
Dari awal hingga
akhir mungkin banyak kasalaan kalopotan dari penyampaian bheddhen bule negghellek, mon
salah ento murni dari bule kandhirik, mn
bhender ento murni detengga deri allah,
Mungkin cokop samento saos deri bheden bule, korang lebihna nyoon sapora saraje-rajena.
Akhiran
sumssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
HAFIMULTIMEDIA