Sakit adalah istilah untuk keadaan buruk pada pikiran, tubuh, dan hal lain seperti jiwa. Sakit adalah perasaan umum saat seseorang merasa sakit atau tidak enak badan (keadaan seseorang selain dari sehat).
Perlu diketahui sakit itu adalah hikmah, dan sangat menguntungkan bagi irang yang mengalaminya. Karena sakit itu bisa mengahpus segala dosa yang pernah dilakukan oleh orang tersebut. Sebagimana sabda Rasulullah Saw :
مَا
مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ
سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
Artinya:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari no. 5660).
Namun ada bebepa orang yang tidak menyadari bahwa sakit itu meleburkan dosa. Bahkan banyak yang mengeluh jika terkena penyakit. Seharusnya jika kita sakit maka hendaklah selalu berhusnudon kepada Allah Swt, dan bersabar dengannya.
Sikap seorang
muslim ketika sakit yaitu:
1.
Selalu
berprasangka baik kepada Allah Azza wa Jalla, bahwasannya orang yang memiliki
prasangka baik kepada Allah Ta’ala , Allah akan menganugerahi ketenangan pada
jiwanya dan ketentraman hati.
Hal itu berdasarkan sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي إِنْ ظَنَّ بِي
خَيْرًا فَلَهُ وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ » [ أخرجه إبن حبان]
“Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman: ‘Aku selalu berada pada prasangka para hamba –Ku, jika dia berprasangka baik maka Aku juga demikian, sebaliknya kalau buruk sangkaannya demikian pula Akupun begitu“. [HR Ibnu Hibban no: 638].
2. Memperbanyak
dzikir kepada Allah Shubhanahu wa Ta’ala, berdo’a serta memohon kesembuhan
dengan penuh pengharapan pada -Nya.
Berdasarkan
firman Allah Tabaraka wa Ta’ala:
وَإِذَا
سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا
دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ
[البقرة: 186]
“Dan apabila hamba-hamba -Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada -Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah -Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. [al-Baqarah/2: 186].
3. Bersabar sambil mengharap pahala atas musibah tersebut dan jangan berkeluh kesah dan merasa tidak puas, karena kadar ukuran keimanan seorang hamba sesuai dengan besar kecilnya cobaan yang diterimanya.
4.
Bagi
orang yang sakit, boleh baginya untuk meruqyah dirinya sendiri dengan bacaan
ruqyah yang syar’i. Seperti meruqyah dengan surat al-Fatihah, surat al-Falaq
dan an-Nas serta ayat kursi.
Dan
di antara do’a yang ada dalilnya dari Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa
sallam yang biasa beliau baca ialah:
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم: « اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ
اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ
سَقَمًا» [ أخرجه البخاري و مسلم]
“Ya Allah Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan, sembuhkan (penyakitku) karena Engkau Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan yang Engkau berikan, kesembuhan yang tidak dibarengi penyakit”. [HR Bukhari no: 5743. Muslim no: 2191].
Wallahu A’lam
Hafimultimedia