Didalam kehidupan ini ada perkara yang tampak secara jelas sehingga seseorang bisa menyikapinya dengan semestinya. Demikian pula ada perkara yang tersembunyi sehingga seseorang tidak mudah menyikapinya.
Oleh karenanya kita dalam melihat sesuatu janganlah memandang luarnya saja, karena bisa jadi ada kebaikan didalamnya. Dalam beramal janganlah kita menganggap remeh suatu ibadah karena bisa jadi ridha Allah ada didalamnya.
Dan sebaliknya janganlah kita menganggap remeh suatu dosa, mungkin murka Allah Swt ada didalamnya.
Guru kita pernah berkata “Allah SWT menyembunyikan tiga perkara dalam tiga perkara” yang mana telah dijelaskan dalam kitab Al-Fushul al-‘Ilmiyyah wal Ushul al-Hikamiyyah sebagai berikut:
إنَّ اللهَ خَبَّأَ ثَلَاثًا فِى ثَلَاثٍ : خَبَّأَ رِضَاهُ فِيْ طَاعَتِهِ فَلَاتَحْقِرُوا مِنْ طَاعَتِهِ شَيْئاً فَلَعَلَّ رِضَاهُ فِيْهِ، وَخَبَّأَ سُخْطَهُ فِيْ مَعْصِيَتِهِ فَلَا تَحْقِرُوْا مِنْ مَعْصِيَتِهِ شَيْئًا فَلَعَلَّ سُخْطَهَ فِيْهِ، وَخَبّأَ وِلَايَتَه فِي خَلْقِه فَلَا تَحقِرُوْا مِن عِبَادِهِ اَحدًا فَلَعَلهُ وَلِيُّ اللهِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT menyembunyikan tiga perkara dalam tiga perkara. Allah menyembunyikan ridha-Nya dalam amal ketaatan kepada-Nya, maka jangan remehkan sesuatu pun dari ketaatan kepada-Nya, mungkin di situlah letak ridha-Nya. Allah menyembunyikan murka-Nya dalam perbuatan maksiat, maka jangan meremehkan sesuatu dari maksiat kepada-Nya, mungkin di situlah letak murka-Nya. Allah menyembunyikan para wali-Nya di antara makhluk-Nya, maka jangan meremehkan siapa pun dari hamba-hamba-Nya, mungkan ia adalah wali-Nya.”
Dari
kutipan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
Pertama,
Allah menyembunyikan ridha-Nya dalam amal ketaatan kepada-Nya.
Kedua,
Allah menyembunyikan murka-Nya atas perbuatan maksiat yang dilakukan hamba-Nya.
Ketiga, Allah menyembunyikan para wali-Nya di antara makhluk-Nya
Wallahu
A’lam