عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ
فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ (رواه البخاري)
Setiap
manusia yang hidup pasti mengalami kematian. Dan banyak orang yang lupa bahwa
dirinya akan binasa, seharusnya sebagai insan yang akan mati kita selalu ingat
dan dzikir kepada Allah Swt.
Rasulullah
saw bersabda, “Barang siapa tidak mengingat Allah swt walau pun ia hidup, maka
keadaannya tidak tidak berbeda dengan orang yang mati, kehidupannya adalah
sia-sia.”
Ulama
mengatakan hakekat hati, yaitu jika seseorang selalu berdzikir kepada Allah Swt,
maka hatinya selalu hidup, dan barang siapa yang tidak berdzikir, maka
sesungguhnya hatinya telah mati.
Dzikrullah
itu melembutkan hati. Hati yang kosong dari dzikir kepada Allah akan
menyebabkan hawa nafsu bergejolak, dan syahwat akan kuasa, sehingga hatinya
menjadi keras, Dia tidak akan lagi taat kepada Allah swt. Oleh karena isilah
waktu kita dengan banyak mengingat Allah dan berzikir padanya.
Ada
banyak zikir-zikir yang utama untuk diamalkan sebagaimana yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ
فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ (رواه البخاري)
Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Ada dua kalimat yang ringan di lisan, berat di
timbangan, dan dicintai Allah yang Maha Rahman, yaitu Subhaanallahul ‘azhiim
dan Subhanallah wabihamdihi.” (HR. Bukhari)
Wallahu
A’lam