Imam Syafi’i Mimpi Bertemu Nabi
Imam Syafi’i rahimahullah berkata: “Pada suatu ketika, aku
memimpikan Rasulullah saw. Beliau berkata kepadaku: “wahai anak muda, siapa
kamu?”. Aku menjawab: “Aku masih keturunanmu, wahai Rasulullah.” Beliau berkata:
“Mendekatlah kepadaku”. Aku pun mendekati beliau. Beliau mengambil ludah dan
berkata: “Bukalah mulutmu!”. Aku membuka mulutku, lalu beliau mengusapkan ludah
itu ke dalam mulut dan bibirku. Kata beliau: “Berangkatlah, semoga Allah
memberkatimu.” Dengan berkah lidah Nabi Muhammad saw. Imam Syafi’i fasih sekali
dalam mengucapkan hadits dan syair.
Abu Bayan al-Asbahani
mengatakan: “Aku memimpikan diriku bertemu dengan Rasulullah saw. Dan berkata
kepada beliau: “Wahai Rasulullah, Muhammad bin idris asy-Syafi’i adalah
keponakanmu. Apakah engkau memberikan sesuatu yang istimewa kepadanya?”.
Beliau berkata: “Benar,
Aku memohon kepada Allah agar ia tidak menghisabnya”. “Kenapa engkau berbuat
begitu, ya Rasulullah?” Tanyaku. Kata beliau: “(Hal itu) karena ia mengucapkan
shalawat yang berbeda dan tak pernah diucapkan siapa pun, kepadaku.”
Seperti apa
shalawat itu, wahai Rasulullah?” Kataku.
Rasulullah berkata:
“Ia mengucapkan shalawat kepadaku (dengan redaksi ini): “Allahumma shalli ‘ala
Muhammadin kullama dzakarahu adz-dzakiruna, wa shalli ‘ala Muhammadin kullama gafala
‘anhu al-gafiluna (ya Allah, berikanlah shalawat [rahmat] kepada Muhammad,
ketika manusia mengingatnya, dan berikanlah shalawat juga kepadanya, ketika
manusia lipa kepadanya).”
Wallahu A’lam…