Siapa saja yang tidak punya sopan santun, akhlak yang baik maka berarti dia bisa dikatakan orang yang tidak berilmu. Maksudnya, ilmu yan dia preoleh tidak terlaksanakan. Esensi yang paling besar dalam beragama adalah sopan santun. Yang dalam Bahasa arabnya biasa kita sebut dengan ادب . dalam segala hal kita hrus menggunakan sopan santun, karena sopan santun sendiri lebih tinggi daripada hukum tertulis.
Sopan santun itu dikendalikan oleh hati nurani. Hati Nurani manusia akan mengatakan bahwa perilaku yang ada pada kita itu baik. Begitu juga sebaliknya, hati Nurani kita juga akan mengatakan bahwa perilaku yang ada pada kita itu tidak baik. Dan hati Nurani sudah tahu semua. Maka perlu ada yang namanya sopan santun. Dalam hal kecil misalkan agama telah mangatakan “berlomba-lombalah untuk mngucapkan salam”. Orang yang mengucapkan salam itu lebih baik daripada orang yang menjawab salam. Mengapa demikian? Karena orang yang menjawab salam itu gampang. Tapi orang yang mengucapkan salam adalah bentuk ketawaduan, dimana hal ini tidaklah begitu gampang untuk diungkapkan.
Orang yang biasa di hormati orang, hatinya akan mudah tergelincir. Karena
dihatinya akan timbul rasa sombong, rasa lebih terhormat, rasa lebih
tinngi ilmunya, lebih tinggi kedudukannya,
lebih tinggi nasabnya, sehingga semua orang ingin bertemu dia harus mengcapkaan
salam lebih dulu. Dia enggan untuk memulai mengucapkan salam lebih dulu. Jadi,
mengucapkan salam adalah bentuk ketawadhuan, bentuk renda hati dalam tataran
yang paling sederhana. Itu sopan santun ketika bertemu orang. WALLAAHU A’LAM