Badan dan akal sehat tidak ada alasan untuk belajar dan memperdalam fiqih, karena sesungguhnya tidak ada orang yang lebih fakir dari abu Yusuf, keberadaan faqirnya tidak menghalanginya dari memperdalam ilmu fiqih.
Barang siapa punya harta banyak, maka sebaik-baik harta yang baik adalah milik laki-laki sholeh (sebab akan digunakan untuk meraih ilmu).
Dikatakan kepada orang yang alim; dengan cara apa kamu bisah dapatkan ilmu? beliau menjawab sebab bapakku orang kaya, disebabkan bapaknya kaya dia mampu berbuat baik kepada orang alim dan orang yang punya keutamaan, yang dimikian itu (berbuat baik) bisa menjadi sebab tambahnya ilmu, karena berbuat baik merupakan bentuk syukur atas nikmat akal dan ilmu yang mana syukur merupakan sebab ditambahnya sesuatu.
Dikatakan Abu Hanifah berkata, sesungguhnya aku dapatkan ilmu hanya dengan mengucapkan Alhamdulillahi ta’ala dan bersyukur, setiap kali aku faham dan diberi taufiq oleh Allah meraih keberhasilan dalam ilmu fiqih dan hikmah, aku mengucapkan Alhamdulillahi ta’ala lalu ilmuku selalu bertambah.
dikutip dari kitab Ta'limul Muta'allim