Sering terdengar di telinga kita akan
suatu ucapan seseorang bahwa sabar itu ada batasnya. Atau mungkin kita
sendiri yang mengatakannya. menjadi suatu pertanyaan, apakah sabar itu ada
batasnya? Tentu saja tidak. Walaupun ada orang yang mengatakan
seperti itu maka bisa dipastikan dia cuma membatasi kesabarannya di
situ. Seperti yang dikatakan Gus Dur “sabar itu gak
ada batasnya karena kalau ada batasnya berarti gak sabr”. Sabar yang
sesungguhnya seperti sabrnya Rosulullah Saw. Apa ada seseorang yang sabarnya
sampai kederajat seperti itu? Semoga sabarnya kita
sampai, paloing tidak dibawahnya. Amiin…
Kata sabar di sini juga dapat dimaknai
sebagai tidak mudah marah, tahan dlam menghadapi suatu cobaan, apalagi sampai
berputus asa. Setiap manusia dituntut untuk selalu bersabar dalam mengahadapi
ujian, masalah, musibah, dan lain sebagainya. itu suatu bentuk ujian dan
teguran kepada manusia agar selalu berbuat baik. Denga kita selalu sabar, Allah
angkat derajatnya sebagai orang yang sabar. Dan yakinlah bahwa Allah SWT. Tidak
akan m enguji suatu hamba di luar batas kemampuannya. Seperti potongan ayat di
bawah ini
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ
نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Artinya: Allah Tidak Akan Menguji
Hamba-Nya di Luar Batas Kemampuannya.
Dalam sabar Ali bin Abi Thalib
karramallahu wajhah mengatakan sabar ada 3 (tiga) macam
pertama
sabar dalam menjalankan taat. Barang
siapa sabar dalam taat kepada Allah, maka Allah memberikan seratus derajat,
setiap derajat sama dengan apa yang ada di antara bumi dan langit.
Kedua
Sabar dari dua perbuatan maksiat.
Barang siapa yang sabar dan menjauhi perbuatan maksiat; maka Allah akan
memberinya enam ratus derajat, setiap derajat sama dengan apa yang ada di
antara lagit dan bumi.
ketiga
Sabar dalam menghadapi musibah. Barang
siapa yang sabar dalam menghadapi musibah. Barang siapa yang sabar dalam
menghadapi musibah, maka Allah berikan padanya pahala dengan tampa hisab
(perhitungan).
WALLAU A’LAM