Agama Islam memiliki panduan dan aturan yang jelas mengenai adab suami istri dalam berhubungan badan. Salah satu prinsip yang ditegaskan dalam Islam adalah menjaga kesucian, kehormatan, dan privasi hubungan suami istri.
Menurut ajaran Islam, suami istri dianjurkan untuk menjaga adab dalam berhubungan badan dengan berpakaian. Hal ini berarti bahwa suami istri sebaiknya tidak berhubungan badan tanpa busana atau telanjang. Pada dasarnya, adab ini didasarkan pada konsep kesopanan, penghormatan, dan kehormatan terhadap tubuh dan privasi masing-masing pasangan.
Adab ini ditegaskan dalam Islam untuk menjaga hubungan suami istri tetap dalam batas-batas yang ditentukan oleh agama. Dengan mempertahankan privasi dan berhubungan badan dengan busana, pasangan suami istri menunjukkan saling penghormatan, cinta, dan kepatuhan terhadap ketentuan agama.
Selain itu, dalam Islam, suami istri juga diajarkan untuk merawat dan saling memuaskan satu sama lain dalam hubungan intim mereka. Terdapat ajaran yang mendorong suami untuk memperlakukan istri dengan lemah lembut, sabar, dan memperhatikan kebutuhan dan kepuasan istri dalam berhubungan badan. Sebaliknya, istri diajarkan untuk memberikan perhatian dan kepuasan kepada suami.
Namun, perlu diperhatikan bahwa aturan-aturan dan panduan dalam Islam tentang adab suami istri dapat bervariasi dalam interpretasi dan praktik di berbagai budaya dan masyarakat Muslim. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami dan menghormati perbedaan yang ada dan memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam dari sumber-sumber otoritatif, seperti ulama dan literatur Islam, untuk memahami adab suami istri dalam Islam dengan baik.
Ini suatu kode, simbol, komunikasi, namanya hasrat itu kadang-kadang kita tidak bisa tau kapan datangnya, kapan kita tiba-tiba.
Namun, penting untuk diingat bahwa adab dan etika harus dijaga dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan suami istri. Ketika suami dan istri saling merasa siap untuk melaksanakan nafkah batin, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Membersihkan diri: Sebelum melaksanakan nafkah batin, disarankan bagi suami istri untuk menjaga kebersihan diri masing-masing dengan mandi atau berwudhu. Ini merupakan tindakan penting dalam Islam untuk menjaga kesucian dan kesucian hubungan suami istri.
2. Privasi dan kehormatan: Penting untuk menjaga privasi dalam hubungan suami istri. Hubungan intim sebaiknya dilakukan di tempat yang tidak dapat diakses oleh orang lain untuk menjaga kehormatan dan keintiman keluarga.
3. Saluran komunikasi terbuka: Sebelum melaksanakan nafkah batin, pasangan suami istri sebaiknya berkomunikasi terbuka tentang keinginan, batasan, dan kenyamanan masing-masing. Komunikasi yang jujur dan terbuka membantu membangun kepercayaan dan memastikan bahwa hubungan intim dilakukan dengan saling pengertian dan persetujuan.
4. Menghormati waktu dan keadaan: Pasangan suami istri harus saling menghormati waktu dan keadaan satu sama lain. Jika salah satu pasangan tidak merasa siap atau sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan, maka hubungan intim sebaiknya ditunda hingga keduanya merasa nyaman dan siap.
Dengan menjaga adab dan etika dalam melaksanakan nafkah batin, suami dan istri dapat memperkuat ikatan mereka dalam batas-batas yang ditetapkan oleh agama dan membangun hubungan yang penuh cinta, saling pengertian, dan kebahagiaan bersama.
Nabi itu ketika melaksanakan nafkah batin kepada Siti Aisyah, Siti Aisyah mengatakan Nabi menutup kepalanya. Itu saking dikhawatirkan, setan ketika kita melakukan kewajiban manakala kita melakukan dalam keadaan tanpa busana, tidak berdoa. Ketika kita melepas semua (pakaian) minimal berselimutlah agar kita tidak disamakan dengan keledai.
Itu artinya, sampai sedetil itu pun agama Islam dijelaskan. Mau melakukan nafkah batin itu ada pakaian untuk itu. Memang ketika kita dalam keadaan tanpa busana itu setan akan mengikuti ketika kita melakukan nafkah batin. Dianjurkan di sini, pakailah selimut, jangan sampai tidak ada sama sekali baju atau sehelai kain saat melakukan itu.
Karena itu ibadah, disaksikan juga oleh malaikat kan? Kita sehari-hari ini diiringi oleh malaikat. Maka dari itu di sini adabnya. kalau kita dua-duanya, tanpa busana suami istri, ada sebagian ulama mengatakan dibolehkan saja. Tapi kalau bisa berselimut dan ada selembar kain itu lebih.
Wallahu A'lam...