1. Puasa Arafah Umat Islam dapat melaksanakan puasa Arafah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah untuk menyambut Iduladha. Ketentuan tersebut seperti dalam sebuah hadis, 'Puasa Arafah bisa mengikis dosa setahun yang lalu serta sepuluh tahun yang akan datang' (HR Muslim). 2. Puasa Tarwiyah Puasa lainnya yaitu tarwiyah yang dilaksanakan pada pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah untuk menyambut Iduladha. Puasa tarwiyah ini termasuk yang disukai Allah dan amalannya dapat menghapus dosa selama satu tahun. 3. Mengumandangkan Takbir Amalan pertama yang bisa dilakukan yaitu mengumandangkan takbir di masjid atau rumah, mulai dari terbenamnya matahari, sampai imam naik mimbar untuk khutbah Iduladha. Sebagian ulama serta ahli fiqih menganjurkan untuk salat Maghrib, Isya, sampai Subuh berjamaah. 4. Mandi sebelum Salat Id Amalan sunnah Iduladha berikutnya yaitu wajib mandi sebelum melaksanakan salat Id untuk membersihkan tubuh dari hadas kecil dan hadas besar. Sunnah mandi wajib ini berlaku untuk perempuan dan laki-laki, baik yang akan salat Id atau perempuan dengan udzur syar'i atau berhalangan. 5. Memakai Wewangian Memakai wewangian, memotong kuku, memotong rambut untuk menghilangkan aroma tidak sedap pada tubuh, termasuk kesunahan Iduladha. Melakukan hal-hal tersebut bisa kapan saja, seperti saat hendak melaksanakan salat Jumat, mengutip kitab Al-Majmu' Syahrul Muhadzdzab. 6. Berpakaian Bersih dan Sopan Dalam kitab Raudlatut Thalibin dijelaskan, khusus bagi laki-laki disunahkan memakai pakaian yang paling baik dan lebih utama warna putih. Jika hanya memiliki satu pakaian, maka tidak mengapa boleh ia memakainya. Untuk perempuan, cukuplah ia memakai pakaian sebagaimana sehari-hari janganlah ia berlebihan. 7. Pergi ke Masjid Memakai wewangian, memotong kuku, memotong rambut untuk menghilangkan aroma tidak sedap pada tubuh, termasuk kesunahan Iduladha. Melakukan hal-hal tersebut bisa kapan saja, seperti saat hendak melaksanakan salat Jumat, mengutip kitab Al-Majmu' Syahrul Muhadzdzab. Sebagaimana sabda Nabi SAW riwayat dari Ibnu Umar, 'Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan salat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang dari tempat salat'. Selain itu, sebisa mungkin datang lebih awal supaya mendapat saf barisan depan sambil mengumandangkan takbir. Akan tetapi, mengingat saat ini masih dalam masa pandemi maka pelaksanaan peribadatan di tempat ibadah termasuk Iduladha ditiadakan sementara, khususnya di wilayah PPKM Darurat. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut pelaksanaan salat Iduladha hingga penyembelihan hewan kurban akan diatur dan dibatasi.
"Jadi, saat kebijakan diberlakukan kegiatan
peribadatan di wilayah yang menerapkan PPKM Darurat, dilakukan di rumah
masing-masing," kata Yaqut dalam keterangan dari laman resmi Kemenag.
8. Makan Setelah selesai Salat Id
Kalau Idulfitri mengharuskan untuk makan terlebih
dulu sebelum salat, maka Iduladha sebaliknya yaitu harus berpuasa terlebih dulu. Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, 'bahwa Nabi
SAW tidak keluar pada Hari Raya Idulfitri sampai beliau makan, dan pada Hari
Raya Iduladha hingga beliau kembali ke rumah'.
9. Melaksanakan Kurban
Kurban dilaksanakan pada hari tasyrik bulan Dzulhijah yaitu tepatnya di Hari
Raya Iduladha. Sunnah Iduladha untuk berkurban ada dalam hadis Imam Bukhori dan
Imam Muslim; 'Rasulullah beribadah kurban 2 ekor domba warna
putih bersih dan bertanduk bagus. Aku melihat Rasul meletakkan kakinya ke atas
sisi tanduk (kanan) hewan kurban itu sambil menyebut nama Allah dan bertakbir.
Rasulullah menyembelih kedua hewan kurban itu dengan tangannya sendiri'.