Setiap manusia yang beriman kepada Allah SWT kelak pasti akan mendapat kemulian surga saat di akhirat kelak. Surga special di peruntukkan untuk orang beriman, sedangkan neraka sebaliknya yaitu untuk mengazab para orang kafir dan ahli maksiat. Didalam surga, apa-apa yang di minta penduduknya akan dilayani dan diberi secara istimewa oleh pelayan surga.
Mau harta, makanan, jabatan, pakaian ataupun apalah gratis semua tersedia . Nah dibalik keistimewaan surga ini, dahulu ada kisah lucu dan ngakak ketika Nabi Idris berani Prank Malaikat maut di surga.
Dahulu Setelah Nabi Idris dan Malaikat Maut selesai berkunjung dari Neraka Jahanam, Nabi Idris mengajukan satu permintaan lagi kepada Malaikat Maut. Dia menginginkan agar Malaikat Maut mau pergi bersamanya menuju surga, agar dia dapat menyaksikan ciptaan-ciptaan Allah di dalam surga yang ditujukan untuk hamba-hamba-Nya, dan juga agar ketaatannya semakin meningkat. Namun, Malaikat Maut menjawab bahwa tidak mungkin dia pergi ke Jannah tanpa seizin Allah SWT.
Allah SWT kemudian mengizinkan Nabi Idris dan Malaikat Maut untuk pergi menuju surga. Mereka berdua pergi menuju pelataran surga dan dari pintu surga, Nabi Idris dapat melihat dengan jelas nikmat-nikmat surga di dalamnya. Ia melihat istana-istana yang megah dan indah, makanan-makanan dan santapan-santapan yang lezat, pepohonan, tumbuhan, dan buah-buahan yang segar. Nabi Idris merasa bahagia melihat semua kenikmatan tersebut.
Setelah itu, Nabi Idris berkata kepada Malaikat Maut bahwa dirinya pernah merasakan mati dan menyaksikan keganasan neraka Jahanam. Oleh karena itu, dia meminta agar Malaikat Maut dapat memohon kepada Allah agar dia bisa masuk ke dalam surga dan meminum airnya untuk menghilangkan rasa sakit perjalanan kematian dan kengerian neraka Jahanam.
Mendengar permintaan Nabi Idris, Malaikat Maut memohon izin kepada Allah agar Nabi Idris diizinkan masuk dan keluar dari dalam surga. Allah SWT mengizinkan dan mengabulkan keinginan Nabi Idris.
Nabi Idris sangat bahagia dapat masuk ke dalam surga. Dia masuk ke dalam surga dan meninggalkan sandalnya di sebuah pohon di dalam surga. Namun, ketika dia keluar dari surga dan menghampiri Malaikat Maut, dia menyadari bahwa sandalnya tertinggal di dalam surga. Ia meminta kepada Malaikat Maut untuk mengembalikannya ke dalam surga. Namun, meskipun ditunggu-tunggu, Nabi Idris tidak kunjung keluar dari surga.
Setelah Nabi Idris dan Malaikat Maut selesai berkunjung dari Neraka Jahanam, Nabi Idris mengajukan satu permintaan lagi kepada Malaikat Maut. Dia menginginkan agar Malaikat Maut mau pergi bersamanya menuju surga, agar dia dapat menyaksikan ciptaan-ciptaan Allah di dalam surga yang ditujukan untuk hamba-hamba-Nya, dan juga agar ketaatannya semakin meningkat. Namun, Malaikat Maut menjawab bahwa tidak mungkin dia pergi ke Jannah tanpa seizin Allah SWT.
Allah SWT kemudian mengizinkan Nabi Idris dan Malaikat Maut untuk pergi menuju surga. Mereka berdua pergi menuju pelataran surga dan dari pintu surga, Nabi Idris dapat melihat dengan jelas nikmat-nikmat surga di dalamnya. Ia melihat istana-istana yang megah dan indah, makanan-makanan dan santapan-santapan yang lezat, pepohonan, tumbuhan, dan buah-buahan yang segar. Nabi Idris merasa bahagia melihat semua kenikmatan tersebut.
Setelah itu, Nabi Idris berkata kepada Malaikat Maut bahwa dirinya pernah merasakan mati dan menyaksikan keganasan neraka Jahanam. Oleh karena itu, dia meminta agar Malaikat Maut dapat memohon kepada Allah agar dia bisa masuk ke dalam surga dan meminum airnya untuk menghilangkan rasa sakit perjalanan kematian dan kengerian neraka Jahanam.
Mendengar permintaan Nabi Idris, Malaikat Maut memohon izin kepada Allah agar Nabi Idris diizinkan masuk dan keluar dari dalam surga. Allah SWT mengizinkan dan mengabulkan keinginan Nabi Idris.
Nabi Idris sangat bahagia dapat masuk ke dalam surga. Dia masuk ke dalam surga dan meninggalkan sandalnya di sebuah pohon di dalam surga. Namun, ketika dia keluar dari surga dan menghampiri Malaikat Maut, dia menyadari bahwa sandalnya tertinggal di dalam surga. Ia meminta kepada Malaikat Maut untuk mengembalikannya ke dalam surga. Namun, meskipun ditunggu-tunggu, Nabi Idris tidak kunjung keluar dari surga.