Imam Al-Ghazali, seorang cendekiawan Islam terkemuka dari abad ke-11, mengajarkan tentang konsep "Husnul Hotimah" dalam karyanya yang terkenal, "Ihya Ulumuddin" (The Revival of Religious Sciences). "Husnul Hotimah" merupakan istilah dalam bahasa Arab yang secara harfiah berarti "akhir yang baik" atau "kesudahan yang baik." Dalam konteks ajaran agama Islam, istilah ini merujuk pada memiliki akhirat yang baik dan diterima oleh Allah.
Imam Al-Ghazali menekankan pentingnya menjalani kehidupan yang bertaqwa, penuh dengan amal saleh, dan kesungguhan dalam beribadah kepada Allah. Bagi Imam Al-Ghazali, Husnul Hotimah adalah impian setiap Muslim yang ingin mencapai keselamatan dan keberuntungan di akhirat.
Beberapa kata-kata atau kutipan yang dikaitkan dengan konsep Husnul Hotimah menurut Imam Al-Ghazali adalah sebagai berikut:
"Sebaik-baik hidup adalah yang diakhiri dengan kematian yang baik, diikuti oleh kehidupan yang abadi dalam kebahagiaan."
"Jangan sia-siakan hidupmu, karena setiap nafas adalah harta yang berharga."
"Kecuali kamu berusaha dengan tekun, kehidupan ini hanya akan mengantarmu pada kesia-siaan."
"Orang yang paling baik adalah orang yang senantiasa mempersiapkan diri untuk kematian dan akhirat."
"Jadikanlah kebaikan sebagai teman setiamu dan kehidupan akan memberimu Husnul Hotimah."
"Hiduplah seperti burung yang bebas, meninggalkan dunia dengan ringan dan tanpa beban dosa."
Pesan-pesan ini menggambarkan pentingnya kesadaran akan kematian dan akhirat dalam hidup seorang Muslim. Imam Al-Ghazali mendorong umat Muslim untuk senantiasa berusaha menjalani kehidupan yang bermakna, taat kepada Allah, dan mempersiapkan diri untuk Husnul Hotimah, yaitu akhirat yang baik dan diterima oleh Allah SWT.