Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah telah mengumumkan bahwa awal bulan Rabiul Awal 1445 H jatuh pada Ahad, 17 September 2023. Pengumuman ini tertuang dalam surat pengumuman Lembaga Falakiyah tentang Awal Rabiul Awwal 1445 H dengan Nomor 043/LF-PBNU/IX/2023 yang ditandatangani oleh Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur.
Keputusan ini didasarkan pada laporan dari para perukyat yang belum berhasil melihat hilal. Maka, awal bulan Rabi’ul Awal 1445 H ditetapkan pada Ahad, 17 September 2023, atau dimulai dari malam Ahad tersebut, berdasarkan istikmal.
Sehubungan dengan itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad, yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal 1445 H, dapat diperingati pada Kamis, 28 September 2023, atau dimulai dari Rabu malam, 27 September 2023.
Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam sistem penanggalan Hijriah, setelah bulan Muharram dan Safar. Di Indonesia, bulan Rabiul Awal dikenal sebagai bulan Maulid Nabi, yang merupakan momen peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad.
Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab "Mafahim Yajib an Tushahhah" menyatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad saw adalah bentuk tradisi yang baik dalam masyarakat dan bukan bagian dari masalah ibadah yang dipersoalkan keabsahannya. Momen ini efektif untuk menyebarkan teladan akhlak Rasulullah, serta memahami sejarah kehidupan, perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan, dan cara ibadah Nabi Muhammad. Bulan ini juga dapat diisi dengan pembacaan ayat-ayat Al Qur’an, dzikir, tahlil, kalimat thayyibah, serta mempelajari lebih banyak tentang sejarah dan perjuangan Rasulullah.
Imam al-Suyuthi, seorang ulama Syafi'iyyah, juga menganggap peringatan Maulid Nabi sebagai kegiatan positif yang mendatangkan pahala. Ia menganjurkan agar umat Islam dalam bulan Rabiul Awal menyebarkan kegembiraan dan rasa syukur dengan cara memperingati kelahiran Rasulullah, berkumpul, membagikan makanan, dan melaksanakan beberapa ibadah lainnya.
Bulan Rabiul Awal dianggap mulia karena di dalamnya terdapat sejarah kelahiran manusia paling mulia di muka bumi, yaitu Nabi Muhammad. Kenapa Nabi Muhammad tidak dilahirkan di bulan Muharram, Rajab, Ramadhan, atau bulan-bulan yang dimuliakan dalam syariat? Menurut Sayyid Muhammad ibn Alawi Al Maliki, Nabi Muhammad tidak mulia karena sebab masa atau waktu, melainkan sebaliknya. Masa atau waktu itulah yang menjadi mulia karena Nabi Muhammad lahir. Artinya, Nabi-lah yang mengangkat derajat bulan tersebut, bukan sebaliknya.
Demikianlah penjelasan mengenai keutamaan bulan Maulid. Semoga kita senantiasa mengambil teladan dari akhlak dan sifat Rasulullah saw.