Jagalah
dirimu dari bergurau, mengejek orang dan mempermainkannya. Hindarilah hal-hal
itu baik Ketika serius ataupun saat berbasa-basi. Karena semua itu dapat
menghilangkan wibawa dan rasa simpatik, juga bisa menimbulkan keresahan hati
dan dapat menyakiti perasaan orang lain.
Bahkan semua
itu seringkali menjadi pemicu keributan, amarah dan perkelahian serta bisa
menanamkan rasa kebencian dihati seseorang. Sebab itu, janganlah melawaki seseorang
atau menertawakannya. Jika ada kelompok yang mencandai atau menertawakan dirimu,
maka jangan engkau menjawab mereka.
Berpaling
dari obrolan mereka sehingga mereka membahas topik pembicaraan yang lain. Jadilah
engkau termasuk “hamba-hamba” Allah yang sejati dan terhormat, yaitu mereka
yang meninggalkan hal-hal yang percuma karena memiliki rasa malu kepada Allah
Swt.
Itulah
penjelasan tentang bahaya-bahaya lisan. Sungguh engkau tidak akan bisa
menghindarinya kecuali jika engkau menyendiri dari bergaul dengan banyak orang
atau dengan membiasakan diri untuk berdiam, sehingga engkau tidak berucap
kecuali jika dalam keadaan sangat mendesak.
Khalifah
Abu Bakar ash-Shiddiq pada suatu Ketika memasang batu dimulutnya agar
mencegahnya dari berbicara kecuali jika terpaksa. Beliau pernah berkata sambil
menunjuk mulutnya, “inilah lidah yang menjerumuskan aku kedalam banyak Lembah kerusakan
(Dosa).”
Maka dari
itu berusahalah dengan sekuat tenaga untuk menjaga lidahmu, karena dialah
penyebab yang paling dahsyat bagi kerugianmu didunia dan akhirat.
Wallahu A’lam…