Di kaki gunung yang gagah, pondok tua berdiri, Tempat cerita dan harapan bertemu, mengalun lembut di pagi hari. Dindingnya mungkin reyot, atapnya mungkin bocor, Namun di dalamnya, ada kehangatan yang tak lekang oleh waktu, tak pudar oleh debu.
Di sanalah ku temukan arti sejati, Bukan dari kemewahan, tapi dari sederhana yang abadi. Pondok ini adalah pelindung, sahabat sejati dalam sepi, Tempat di mana mimpi-mimpi tumbuh, di bawah langit yang biru tanpa batas.
Setiap sudut menyimpan kenangan, Tawa riang, air mata haru, canda dalam keheningan. Dari jendela kecil, ku pandangi dunia luas, Dan pondok ini, mengajarkan ku untuk selalu bersyukur dan ikhlas.
Oh, betapa cintaku pada pondok ini tak terperi, Di balik kesederhanaannya, ada kebahagiaan yang murni. Tak perlu kemegahan, tak butuh pujian, Karena di sini, ku temukan makna kehidupan.
Setiap hari adalah pelajaran, Bahwa kekayaan bukanlah harta, tapi rasa dan perasaan. Bahwa dalam sunyi, ada kedamaian yang suci, Dan pondok ini, adalah guru terbaik yang tak pernah berhenti mengajari.
Di dalam pelukannya, ku temukan diriku, Mengerti bahwa kebahagiaan adalah menerima dengan hati yang lapang, dengan jiwa yang baru. Pondok ini mungkin sederhana di mata dunia, Namun bagiku, ia adalah istana, tempat mimpi dan cinta selalu ada.
Mari kita teruskan langkah dengan semangat, Bahwa dalam setiap kekurangan, ada keindahan yang tersirat. Pondok ini adalah bukti, bahwa cinta sejati tak butuh apa-apa, Hanya hati yang tulus, dan jiwa yang penuh cinta.
Dalam pelukan pondok, ku temukan kehidupan, Bahwa kebahagiaan adalah pilihan, bukan keadaan. Terima kasih, pondok tercinta, Kau adalah inspirasi, yang tak akan pernah pudar selamanya.