Orang yang bakhil (kikir) memiliki beberapa ciri-ciri yang
bisa dikenali, antara lain:
- Tidak
Mau Berbagi: Orang yang bakhil cenderung sangat sulit untuk berbagi,
baik dalam bentuk harta, waktu, atau tenaga. Mereka selalu merasa berat
hati untuk memberikan sesuatu kepada orang lain, bahkan dalam situasi yang
membutuhkan.
- Menghindari
Sedekah: Mereka enggan untuk bersedekah atau memberikan bantuan kepada
yang membutuhkan, meskipun mereka mampu melakukannya. Bagi orang bakhil,
mengeluarkan sebagian dari hartanya dianggap sebagai kerugian besar.
- Mementingkan
Diri Sendiri: Orang bakhil cenderung sangat mementingkan kepentingan
diri sendiri dan kurang peduli terhadap orang lain. Mereka lebih fokus
pada kepentingan pribadi dan tidak mau mengambil risiko kehilangan sesuatu
untuk orang lain.
- Sering Mengeluh Tentang Pengeluaran: Orang
bakhil sering kali mengeluh tentang pengeluaran, meskipun itu untuk
kebutuhan dasar atau hal-hal yang penting. Mereka cenderung menghindari
pengeluaran yang dianggap tidak perlu, bahkan jika itu demi kebaikan orang
lain atau dirinya sendiri.
- Menghitung-Hitung
Pemberian: Jika orang bakhil memberikan sesuatu, mereka sering kali
mengingat-ingat atau menghitung-hitung pemberian tersebut, dan mungkin
berharap mendapatkan imbalan yang setimpal atau lebih.
- Mengutamakan
Kekayaan: Mereka sangat terobsesi dengan menumpuk kekayaan dan takut
kehilangan hartanya, bahkan jika itu harus mengorbankan hubungan sosial
atau membantu orang lain yang membutuhkan.
- Tidak
Menikmati Kekayaannya: Meski memiliki banyak harta, orang bakhil
sering kali tidak menikmati kekayaannya sendiri. Mereka hidup dengan gaya
hidup yang sangat hemat, bahkan dalam hal-hal yang seharusnya bisa
memberikan kebahagiaan atau kenyamanan bagi diri mereka sendiri.
Dalam pandangan Islam, bakhil adalah sifat yang sangat
tercela, dan orang yang memiliki sifat ini dianjurkan untuk segera memperbaiki
dirinya agar tidak terjerumus dalam dosa besar.
Tags:
Hikmah