Asalamualaikum warahmatullah wabarakatuh alhamdulillah
Alhamdulillahi rabbil alamin asalatu wasalamu ala sayyidina Muhammadin wa ala
alihi wa ashabihi ajmain wa ba'du.
Saudaraku semuanya Alhamdulillah di tahun baru Hijriah ini, kita kembali berjumpa untuk bersilaturahmi bersama-sama menyebarkan kebaikan melalui Hasan Jufri multimedia. Kita semua berharap semoga media ini menjadi sarana ibadah dan keberkahan untuk kita semuanya. Saat ini saya akan menyampaikan tentang Prestasi Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam menciptakan semua makhluk ini tidak ada satupun yang sia-sia, termasuk kita.
Oleh karenanya alangkah ruginya kalau kita ketika meninggalkan
dunia ini tidak memiliki satu prestasi. Maksuda dari prestasi di sini adalah
sesuatu yang bermanfaat yang dikenang oleh banyak orang sebagai hal yang baik. Prestasi
seseorang itu berbeda-beda tidak harus sama bahkan sebagai sebuah kesatuan tim
umat Islam ini ibarat satu tim sepak bola di mana semuanya memiliki peran yang
sangat penting dalam sebuah kesebelasan sepak bola. Ada seorang striker, penyerang
bertugas berada di lapangan tengah ada juga yang menjadi stoppper atau beg di
belakang, bertugas menjadi penjaga gawang dan ada juga yang perannya hanya sebagai
pelatih dan lain sebagainya.
Kemenangannya adalah kemenangan bersama bukan kemenangan individual
oleh karenanya jenis prestasi yang dihasilkan oleh setiap manusia itu lumrah berbeda-beda.
Saya mengambil contoh empat orang tokoh Khulafaur Rasyidin yang pertama adalah
sayidina Abu Bakar asiddiq radhiallahu Anhu. Beliau memimpin kekhalifahan pas
wafatnya Baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam hanya 2 tahun tapi
prestasinya juga luar biasa. Saya bisa menyebut prestasi yang pertama beliau
kokoh dan sangat yakin untuk mempertahankan syariat Islam dengan cara memerangi
orang-orang yang membangkang terhadap pembayar pajak di mana Pada saat itu
mayoritas sahabat menjadi ragu-ragu ketika ada sebagian umat Islam yang mau
salat tapi tidak mau membayar zakat, tapi Abu Bakar asiddiq dengan Teguh untuk
memerangi mereka sehingga ajaran Islam menjadi selamat dan Islam memperoleh
kemenangan.
Pemimpin yang kedua adalah sayidina Umar Bin Khattab juga menorek kan
prestasi tentu berbeda dengan Abu Bakar ash-siddiq sayidina Umar Bin Khattab
radhiallahu Anhu memulai prestasinya dengan menciptakan tahun baru Islam yaitu
tahun baru Hijriah di mana bangsa Arab pada saat itu masih menggunakan
tahun-tahun Arab nama hari juga nama-nama Arab Umar Bin Khattab kemudian
memproklamirkan dimulainya tahun baru Hijriah di mana tahun 1 Hijriah adalah
pada saat hijrahnya Baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.
Sayidina Umar juga kemudian dengan Teguh meluaskan daerah Islam dengan
menaklukkan Irak melalui seorang panglima perang mutsanna bin haritsah yang kemudian
menaklukkan Syam melalui Abu Ubaidah Bin jarrah dan Khalid bin Walid bahkan pada
saat itu menaklukkan salah satu dari dua negara yang dikuasa saat itu yaitu
Persia dengan ibu kotanya madain melalui panglima perangnya yang bernama Saad
bin Abi waqqas. Itu di antara prestasi-prestasi sayidina Umar yang berbeda
dengan sayidina Abu Bakar as-siddiq. Meskipun
berbeda kadar nilainya sama.
Begitu juga sayidina Utsman bin Affan juga sangat berprestasi yang
meskipun jenis prestasinya berbeda dengan pendahulunya. Lantas, apa prestasi sayidina Utsman? yaitu menjadikan
bacaan al-qur'an menjadi satu mushaf, menjadi satu jenis bacaan yaitu mushaf Utsmani semua perbedaan-perbedaan dialek di
luar dialek yang telah diakui oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dengan
cara dihapuskan tulisan-tulisan yang tidak sesuai, lalu kemudian dirapikan
menjadi satu tulisan. Demikian kisah prestasi dari khalifah sayidina Utsman.
Begitu juga sayidina Ali Bin Abi Thalib juga berprestasi meredam
Gejolak yang luar biasa. Bahkan memindahkan ibuota Negara Islam dari Madinah ke
Kufah di Irak.
Saudaraku, jenis-jenis prestasi yang telah diciptakan oleh keempat
pemimpin kita Khulafaur Rasyidin yang berbeda-beda itu nilainya malah menjadi
sama indahnya di mata umat Islam sampai hari ini. Oleh karenanya Kita juga bisa mencontoh Betapa
para pendiri bangsa ini juga menciptakan prestasi yang berbeda-beda.
Bung Karno dengan segala dinamikanya dikenal sebagai proklamator
kemerdekaan Negara Indonesia bersama Bung Hatta. Ada juga seorang tokoh yang
sangat berprestasi dengan umur yang tidak panjang yaitu Jenderal Sudirman yang
wafat di usia 34 tahun. apa prestasinya? ketika para pemimpin yang lain mau
oleh Belanda beliau dalam kondisi yang sakit parah mau bergerilia dan tidak mau
tunduk kepada Belanda. Apa hasilnya dari perjuangan Jenderal souirman ini?
Belanda pada akhirnya kalah dalam peperangan itu. dan pada bulan Desember 1949,
Belanda dipaksa untuk mengakui kemerdekaan Indonesia dan Belanda harus kembali
ke negaranya.
Kembang jenis prestasi Jenderal Sudirman berbeda dengan prestasinya
Soekarno dan Hatta Tetapi semuanya menjadi prestasi yang sangat indah untuk
kita kenang untuk kita contoh bersama-sama oleh karenanya melalui mimbar ini,
Mari kita menanamkan dan menancapkan prestasi kita di bidang kita masing-masing
ada banyak lahan, ada banyak harapan yang bisa kita kerjakan supaya kita
menjadi orang yang berprestasi dan pada akhirnya ketika kita dipanggil oleh
Allah subhanahu wa taala generasi kita selanjutnya bisa meneladani Kita sebagai
orang yang baik, orang yang pernah berjasa dan orang yang pernah memberikan
teladan yang baik di lingkungannya demikian moga-moga bisa menambah manfaat dan
keberkahan untuk kita semuaallahulam um warahmatullahi wabarakatuh
Selengkapnya di sini.