Kajian Islami I Mari Membuat Prestasi I Dr.Ali Asyhar .M.MPd.

 

Asalamualaikum warahmatullah wabarakatuh alhamdulillah Alhamdulillahi rabbil alamin asalatu wasalamu ala sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa ashabihi ajmain wa ba'du.

Saudaraku semuanya Alhamdulillah di tahun baru Hijriah ini, kita kembali berjumpa untuk bersilaturahmi bersama-sama menyebarkan kebaikan melalui Hasan Jufri multimedia. Kita semua berharap semoga media ini menjadi sarana ibadah dan keberkahan untuk kita semuanya. Saat ini saya akan menyampaikan tentang Prestasi Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam menciptakan semua makhluk ini tidak ada satupun yang sia-sia, termasuk kita.

Oleh karenanya alangkah ruginya kalau kita ketika meninggalkan dunia ini tidak memiliki satu prestasi. Maksuda dari prestasi di sini adalah sesuatu yang bermanfaat yang dikenang oleh banyak orang sebagai hal yang baik. Prestasi seseorang itu berbeda-beda tidak harus sama bahkan sebagai sebuah kesatuan tim umat Islam ini ibarat satu tim sepak bola di mana semuanya memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah kesebelasan sepak bola. Ada seorang striker, penyerang bertugas berada di lapangan tengah ada juga yang menjadi stoppper atau beg di belakang, bertugas menjadi penjaga gawang dan ada juga yang perannya hanya sebagai pelatih dan lain sebagainya.

Kemenangannya adalah kemenangan bersama bukan kemenangan individual oleh karenanya jenis prestasi yang dihasilkan oleh setiap manusia itu lumrah berbeda-beda. Saya mengambil contoh empat orang tokoh Khulafaur Rasyidin yang pertama adalah sayidina Abu Bakar asiddiq radhiallahu Anhu. Beliau memimpin kekhalifahan pas wafatnya Baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam hanya 2 tahun tapi prestasinya juga luar biasa. Saya bisa menyebut prestasi yang pertama beliau kokoh dan sangat yakin untuk mempertahankan syariat Islam dengan cara memerangi orang-orang yang membangkang terhadap pembayar pajak di mana Pada saat itu mayoritas sahabat menjadi ragu-ragu ketika ada sebagian umat Islam yang mau salat tapi tidak mau membayar zakat, tapi Abu Bakar asiddiq dengan Teguh untuk memerangi mereka sehingga ajaran Islam menjadi selamat dan Islam memperoleh kemenangan.

Pemimpin yang kedua adalah sayidina Umar Bin Khattab juga menorek kan prestasi tentu berbeda dengan Abu Bakar ash-siddiq sayidina Umar Bin Khattab radhiallahu Anhu memulai prestasinya dengan menciptakan tahun baru Islam yaitu tahun baru Hijriah di mana bangsa Arab pada saat itu masih menggunakan tahun-tahun Arab nama hari juga nama-nama Arab Umar Bin Khattab kemudian memproklamirkan dimulainya tahun baru Hijriah di mana tahun 1 Hijriah adalah pada saat hijrahnya Baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.

Sayidina Umar juga kemudian dengan Teguh meluaskan daerah Islam dengan menaklukkan Irak melalui seorang panglima perang mutsanna bin haritsah yang kemudian menaklukkan Syam melalui Abu Ubaidah Bin jarrah dan Khalid bin Walid bahkan pada saat itu menaklukkan salah satu dari dua negara yang dikuasa saat itu yaitu Persia dengan ibu kotanya madain melalui panglima perangnya yang bernama Saad bin Abi waqqas. Itu di antara prestasi-prestasi sayidina Umar yang berbeda dengan sayidina Abu Bakar as-siddiq.  Meskipun berbeda kadar nilainya sama.

Begitu juga sayidina Utsman bin Affan juga sangat berprestasi yang meskipun jenis prestasinya berbeda dengan pendahulunya. Lantas,  apa prestasi sayidina Utsman? yaitu menjadikan bacaan al-qur'an menjadi satu mushaf, menjadi satu jenis bacaan yaitu mushaf  Utsmani semua perbedaan-perbedaan dialek di luar dialek yang telah diakui oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dengan cara dihapuskan tulisan-tulisan yang tidak sesuai, lalu kemudian dirapikan menjadi satu tulisan. Demikian kisah prestasi dari khalifah sayidina Utsman.

Begitu juga sayidina Ali Bin Abi Thalib juga berprestasi meredam Gejolak yang luar biasa. Bahkan memindahkan ibuota Negara Islam dari Madinah ke Kufah di Irak.

Saudaraku, jenis-jenis prestasi yang telah diciptakan oleh keempat pemimpin kita Khulafaur Rasyidin yang berbeda-beda itu nilainya malah menjadi sama indahnya di mata umat Islam sampai hari ini.  Oleh karenanya Kita juga bisa mencontoh Betapa para pendiri bangsa ini juga menciptakan prestasi yang berbeda-beda.

Bung Karno dengan segala dinamikanya dikenal sebagai proklamator kemerdekaan Negara Indonesia bersama Bung Hatta. Ada juga seorang tokoh yang sangat berprestasi dengan umur yang tidak panjang yaitu Jenderal Sudirman yang wafat di usia 34 tahun. apa prestasinya? ketika para pemimpin yang lain mau oleh Belanda beliau dalam kondisi yang sakit parah mau bergerilia dan tidak mau tunduk kepada Belanda. Apa hasilnya dari perjuangan Jenderal souirman ini? Belanda pada akhirnya kalah dalam peperangan itu. dan pada bulan Desember 1949, Belanda dipaksa untuk mengakui kemerdekaan Indonesia dan Belanda harus kembali ke negaranya.

Kembang jenis prestasi Jenderal Sudirman berbeda dengan prestasinya Soekarno dan Hatta Tetapi semuanya menjadi prestasi yang sangat indah untuk kita kenang untuk kita contoh bersama-sama oleh karenanya melalui mimbar ini, Mari kita menanamkan dan menancapkan prestasi kita di bidang kita masing-masing ada banyak lahan, ada banyak harapan yang bisa kita kerjakan supaya kita menjadi orang yang berprestasi dan pada akhirnya ketika kita dipanggil oleh Allah subhanahu wa taala generasi kita selanjutnya bisa meneladani Kita sebagai orang yang baik, orang yang pernah berjasa dan orang yang pernah memberikan teladan yang baik di lingkungannya demikian moga-moga bisa menambah manfaat dan keberkahan untuk kita semuaallahulam um warahmatullahi wabarakatuh

Selengkapnya di sini.

Post a Comment

Previous Post Next Post