Di sebuah desa yang terpencil, hiduplah seorang tukang kapak
yang sangat miskin. Meskipun hidup dalam keadaan serba kekurangan, tukang kapak
ini dikenal sebagai orang yang sangat beriman dan rajin beribadah. Ia selalu
bersyukur atas segala yang dimilikinya, meskipun hanya sedikit.
Suatu hari, tukang kapak tersebut menghadapi sebuah ujian
besar. Ia sedang bekerja di hutan, memotong kayu dengan kapaknya yang sudah tua
dan rusak. Tiba-tiba, kapak tersebut terjatuh ke dalam sungai dan hanyut
terbawa arus. Tukang kapak sangat sedih karena kapaknya adalah satu-satunya
alat yang ia miliki untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan.
Ketika ia sedang meratapi nasibnya, tiba-tiba datanglah
seorang pria misterius, berpakaian serba putih, yang menawarkan sebuah kapak
baru yang sangat indah. Pria tersebut mengatakan bahwa kapak itu adalah hadiah
untuk tukang kapak, sebagai penghargaan atas keimanan dan kesabarannya. Namun,
tukang kapak menolak kapak baru tersebut dan berkata bahwa ia hanya membutuhkan
kapak lamanya kembali.
Pria tersebut kemudian menghilang, dan tukang kapak kembali
ke sungai untuk mencari kapaknya yang hilang. Tanpa disadari, kapaknya yang
lama ternyata kembali ke tempatnya dengan sendirinya. Tukang kapak sangat
bersyukur dan merasa puas dengan apa yang dimilikinya.
Namun, keesokan harinya, pria misterius datang lagi dan
memberikan dua kapak, yaitu kapak baru dan kapak yang lama. Tukang kapak masih
menolak kapak baru dan hanya ingin kapak lamanya, yang membuat pria misterius
sangat terkesan dengan kejujuran dan ketulusan hati tukang kapak.
Akhirnya, pria misterius mengungkapkan bahwa dia adalah
seorang dewa yang menyamar untuk menguji keimanan dan integritas tukang kapak.
Sebagai penghargaan, dewa tersebut memberkati tukang kapak dengan kekayaan dan
kebahagiaan yang melimpah.
Cerita ini mengajarkan tentang nilai keimanan,
kesederhanaan, dan integritas. Meskipun tukang kapak hidup dalam kemiskinan, ia
tetap menjaga keimanannya dan tidak tergoda oleh kekayaan atau hadiah yang
diberikan kepadanya. Keberhasilan dan kebahagiaan yang diperoleh adalah hasil
dari keikhlasan dan ketulusan hatinya.