Mondok,
karena itu adalah kewajiban yang lebih dari sekadar langkah,
Ia adalah perintah yang terukir dalam hati,
Bukan sekadar memilih jalan, tapi menjawab panggilan hidup.
Di pesantren, kita berangkat bukan untuk sekadar belajar,
Tapi untuk memenuhi tugas suci yang telah digariskan-Nya.
Kewajiban
itu tak hanya tercatat dalam kitab,
Ia mengalir dalam setiap helaan napas yang penuh harapan.
Di sana, engkau tak hanya menggenggam ilmu,
Namun menyelami kedalaman hati yang penuh kerendahan.
Mondok
adalah kewajiban yang mengukir makna,
Seperti air yang menumbuhkan jiwa yang haus akan kebenaran.
Di sana, kita menuntut ilmu untuk membersihkan hati,
Untuk menapaki jalan yang penuh ujian, dengan tekad yang tak pernah luntur.
Bukan hanya
untuk diri sendiri,
Menuntut ilmu adalah kewajiban untuk umat, untuk agama,
Karena ilmu adalah cahaya,
Yang menghilangkan kegelapan di hati dan di dunia ini.
Di
pesantren, kewajiban itu terasa dalam setiap langkah yang penuh kesabaran,
Bukan hanya sekadar mencari dunia, tapi untuk menggapai ridha-Nya.
Kewajiban untuk terus menggali ilmu,
Agar setiap amal kita tak sia-sia, namun menjadi bekal menuju akhirat yang
abadi.
Mondok
adalah kewajiban yang tak hanya menuntut pikiran,
Namun juga meresap dalam jiwa yang penuh cinta pada-Nya.
Ia mengajarkan kita untuk menjadi lebih dari sekadar diri kita,
Menjadi insan yang bermanfaat bagi agama dan umat, dengan ilmu sebagai pedang
yang menuntun.