Dalam
perjalanan Isra dan Miraj, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan berbagai golongan
umat manusia dengan karakteristik dan perilaku yang berbeda. Syekh Najmudin
Al-Ghaithi dalam kitab "Dardir Miraj" menggambarkan sebelas golongan
yang ditemui Nabi saat itu:
- Orang-orang yang gemar bersedekah: Nabi melihat mereka menanam tanaman yang segera tumbuh kembali setelah dipanen, menghasilkan panen yang melimpah. Ini menggambarkan bahwa Allah akan mengganti dan melipatgandakan harta yang diinfakkan di jalan-Nya.
- Orang-orang yang berpegang
teguh pada agama Allah: Nabi
mencium bau harum yang berasal dari keluarga Masyitah, yang disiksa oleh
Fir'aun karena menolak mengakui Fir'aun sebagai Tuhan.
- Orang yang malas mengerjakan
shalat fardhu: Nabi melihat sekelompok orang
yang kepalanya pecah dan kembali utuh berulang kali. Ini merupakan siksaan
bagi mereka yang enggan melaksanakan shalat wajib.
- Orang-orang yang enggan
bersedekah: Nabi menyaksikan mereka
memakan pohon berduri, zaqqum yang pahit, dan batu panas, sebagai balasan
bagi yang tidak mau bersedekah.
- Pezina yang lebih memilih
wanita lain di luar istrinya:
Mereka digambarkan memilih memakan daging busuk daripada daging segar,
melambangkan orang yang lebih memilih berzina meskipun memiliki istri yang
sah.
- Perampok atau pembegal: Nabi melihat mereka seperti kayu di tengah jalan yang
membakar orang yang melewatinya, menggambarkan bahaya yang mereka
timbulkan bagi orang lain.
- Pemakan harta riba: Mereka digambarkan berenang di sungai penuh darah,
melambangkan dampak buruk dari praktik riba.
- Orang yang rakus jabatan: Nabi melihat mereka memikul kayu bakar yang terus
ditambah meskipun sudah tidak kuat, menggambarkan ambisi yang berlebihan
terhadap kekuasaan.
- Para dai yang tidak mengamalkan
ucapannya: Mereka digambarkan dengan
lidah dan mulut yang dipotong berulang kali dengan gunting besi, sebagai
peringatan bagi yang tidak mengamalkan apa yang mereka dakwahkan.
- Para pengumpat: Nabi melihat mereka dengan kuku panjang dari tembaga
yang mencakar wajah sendiri, melambangkan akibat buruk dari mengumpat dan
mencela orang lain.
- Provokator: Nabi melihat seekor sapi besar keluar dari lubang
kecil dan tidak bisa kembali masuk, menggambarkan orang yang memprovokasi
masalah besar yang tidak dapat mereka selesaikan.
Kisah-kisah
ini menjadi peringatan bagi umat Islam untuk menjauhi perilaku tercela dan
senantiasa berpegang teguh pada ajaran Allah SWT.
Tags:
Artikel Islami