Pada saat menjelang akhir hayatnya, Imam Syafi’i,
seorang imam besar dalam mazhab fiqh, menyampaikan beberapa kata yang penuh
makna dan nasihat yang mendalam. Berikut beberapa kata-kata beliau yang
terkenal di akhir hayatnya:
1.
“Aku tidak menyesal atas
apa yang telah hilang dariku, dan aku tidak khawatir tentang apa yang akan
datang kepadaku, karena aku percaya bahwa takdir Allah pasti yang terbaik.”
Kalimat ini mencerminkan
kedalaman tawakal Imam Syafi’i kepada Allah, yang mengajarkan kita untuk tidak
terikat pada penyesalan atas masa lalu atau kegelisahan terhadap masa depan.
Yang terpenting adalah menjaga keyakinan kepada takdir Allah.
2.
“Sesungguhnya aku tidak
berdoa kepada Allah agar diberikan hidup yang panjang, tetapi aku berdoa agar
diberikan husnul khatimah (akhir yang baik).”
Imam Syafi’i mengingatkan kita
bahwa kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Yang lebih penting adalah
bagaimana kita menghadapinya dengan iman yang kuat, agar bisa memperoleh akhir
yang baik (husnul khatimah).
3.
“Ilmu itu lebih baik
daripada harta. Ilmu menjaga Anda, sementara harta Anda yang harus dijaga. Ilmu
adalah warisan para nabi, sementara harta adalah warisan para raja.”
Sebagai seorang ahli ilmu,
Imam Syafi’i menekankan betapa mulianya ilmu dibandingkan dengan harta duniawi.
Ilmu adalah sesuatu yang akan menemani kita hingga akhir hayat, sedangkan harta
akan sirna dengan waktu.
4.
“Aku pergi dengan tenang,
karena Allah yang memberi hidup dan mencabutnya. Tak ada yang lebih baik
daripada mati dalam keadaan beriman.”
Kata-kata ini menunjukkan
ketenangan hati Imam Syafi’i dalam menghadapi ajal. Beliau menunjukkan bahwa
tidak ada yang lebih mulia daripada meninggal dengan iman dan takwa kepada
Allah.
Kata-kata Imam Syafi’i ini menggambarkan sikap
tawakal yang mendalam dan keyakinannya terhadap takdir Allah, serta mengajarkan
kita untuk menjaga ilmu dan berusaha meraih akhir yang baik dalam hidup