Kawan, aku tahu
perjalanan ini tak selalu mudah. Ada saatnya kita berjalan beriringan, ada
kalanya kita tersandung dan melukai satu sama lain, entah dengan kata-kata atau
sikap yang tak kita sadari. Aku ingin berkata kepadamu dari lubuk hati
terdalam—maafkanlah aku.
Aku manusia biasa, tak
luput dari salah dan khilaf. Ada ucapanku yang mungkin menyakitimu, ada sikapku
yang mungkin mengecewakanmu. Tapi percayalah, aku tak pernah ingin membuatmu
terluka. Aku juga sepertimu, meraba-raba jalan dalam hidup ini, mengumpulkan
serpihan cahaya agar langkahku tetap terarah menuju-Nya.
Di antara gelapnya malam,
aku sering termenung, mengingat kesalahan yang telah kulakukan. Dalam sujud
yang panjang, aku memohon ampunan kepada-Nya, seraya berharap hatimu pun lapang
untuk menerimaku kembali. Sebab, bukankah kita sama-sama pejuang di jalan yang
panjang ini? Bukankah kita seharusnya saling menopang, bukan saling
menjatuhkan?
Aku tidak mau hanya
karena masalah ini menjadi sebab gagalnya aku di hadapan Allah. Aku tidak ingin
dendam atau kesalahpahaman menghalangiku dari rahmat-Nya. Maka aku memilih
untuk meminta maaf, untuk merendahkan hati, karena aku lebih takut kehilangan
kasih-Nya daripada sekadar gengsi di hadapan manusia.
Aku ingin kita terus
berjalan bersama, saling mendoakan, saling menguatkan. Hidup ini penuh liku,
dan kita tak selalu bisa melewatinya sendiri. Maka jika aku pernah berbuat
salah, tegurlah aku dengan kasih sayang. Jika aku pernah mengecewakan, ingatkan
aku dengan kelembutan. Karena pada akhirnya, kita ini saudara. Kita ini kawan
yang sama-sama mengharap rahmat dan belas kasih-Nya.
Ketika fajar merekah, aku
ingin kita tetap melangkah bersama, mengisi ruang-ruang kosong dalam hati
dengan doa dan harapan. Maka aku bersujud, aku berdoa, aku menyerahkan
segalanya kepada-Nya. Sebab aku tahu, semakin aku mendekat kepada-Nya, semakin
aku memahami betapa indahnya arti persaudaraan dan pemaafan.
Kawan, maafkanlah aku.
Mari kita terus berjalan menuju cahaya-Nya, tanpa membawa beban masa lalu yang
mengikat langkah. Sebab Engkaulah saudaraku, dan aku ingin kita kembali bertemu
dalam kebaikan.